Pada dasarnya penyakit flu
atau influenza bukan penyakit yang istimewa. Mungkin hampir setiap orang pernah
mengalami sakit flu, penyakit yang ditandai dengan demam, batuk, pilek, nyeri
otot, nyeri tenggorokkan, dan sebagainya. Penyakit influenza sering terjadi
secara musiman, umumnya pada musim dingin dan mencapai puncaknya pada bulan
Desember sampai Maret, khususnya di negara dengan iklim subtropis. Begitu mudah
penularan influenza sehingga dalam satu keluarga sudah terserang penyakit flu.
Penyakit flu yang sedemikian mudah menular itu tidaklah bersifat fatal. Dalam
beberapa hari saja da dengan dibantu obat penurun panas dan obat batuk serta
istirahat, kita pun sembuh.
Ternyata ada beberapa
penyebab penyakit yang menimbulkan gejala flu, seperti virus influenza sendiri,
virus parainfluenza, adenovirus, dan beberapa bakteri (misalnya Mycoplasma
pneumoniae dan Streptococcus). Untuk memastikan mikroorganisme mana yang
menjadi penyebab flu, dibutuhkan pemeriksaan khusus, misalnya dengan melakukan
kultur virus atau bakteri.
Virus influenza digolongkan
sebagai virus RNA, termasuk dalam famili Orthomyxoviridae dan terdiri atas
virus influenza A, B, dan C. influenza tipe A. virus influenza tipe A dapat
menginfeksi manusia, burung, kuda, dan binatang lainnya.
Berikut jenis-jenis subtipe
virus influenza A. beberapa diantaranya sudah menginfeksi manusia dan
menimbulkan korban yang tidak sedikit.
Ø
H1N1
(menyebabkan flu spanyol pada tahun 1918 dan flu babi tahun 2009)
Ø H2N2 (menyebabkan flu
asia pada tahun 1957)
Ø
H3N2
(manyebabkan flu hongkong)
Ø
H5N1
(menjadi ancaman pandemi flu pada tahun 2007-2008)
Ø
H7N7
Ø
H1N2
Ø
H9N2
Ø
H7N2
Ø
H7N3
Ø
H10N7
Influenza
tipe B. virus influenza B secara normal ditemukan pada manusia. Virus ini
hampir tidak pernah menyebabkan pandemi pada manusia.
Influenza
tipe C. virus influenza C hanya menyerang manusia. Virus ini hanya menyebabkan
gejala flu ringan pada manusia dan tidak berisiko menimbulkan pandemi atau
wabah.
Penularan
Penularan virus influenza
terjadi melalui udara (aerosol) dan percikan ludah (droplets). Virus influenza
berada di selaput lendir hidung, tenggorokkan, dan saluran pernapasan unggas
atau manusia.
Penularan virus dapat terjadi
secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, virus yang dikeluarkan
saat seseorang bersin atau batuk dengan segera masuk ke tubuh orang lain
melalui mata, hidung, atau mulut. Penularan secara tidak langsung terjadikarena
virus yang terlempar dan tidak sempat masuk ke saluran napas orang di sekitar
akan menempel di berbagai benda, seperti makanan, tombol komputer, tombol
lampu, gagang pintu,dan sebagainya hingga suatu saat seseorang akan
menyentuhnya dan secara tidak sadar memasukkan virus tersebut ke dalam
mulutnya. Dengan kata lain, terjadi penularan melalui tangan ke mulut. Penularan
virus terjadi 1-2 hari sebelum gejala timbul sampai 4-5 hari sesudahnya.
Virus influenza dapat
bertahan selama 1-2 hari bila berada di permukaan plastik atau metal, dan hanya
mampu bertahan hidup 15 menit bila berada di atas kertas kering, dan tidak
sampai bertahan 5 menit bila berada di permukaan kulit. Namun, virus influenza
dapat bertahan lama bila berada dalam keadaan beku. Virus influenza akan matu
pada suhu 56oC selama paling tidak 60 menit dan pada keasaman pH
< 2. pada suhu 220 C virus dapat bertahan selama 4 hari. Baik
virus flu burung, flu babi, dan virus influenza lainnya pada umumnya mati bila
kontak dengan deterjen, desinfektan standar, formalin, lisol, dan alkohol 70%.
Memastikan
adanya virus influenza
Virus
influenza dapat dideteksi di rongga mulut, hidung, dan saluran napas bawah.
Virus dapat diisolasi baik melalui usapan di rongga mulut atau hidung, dahak,
atau melalui darah. Virus dapat dideteksi dengan pemeriksaan cepat (rapid viral
test) untuk mendeteksi struktur virus (nucleoprotein dan neuraminidase) dengan
memanfaatkan teknik enzimatik atau imunologik. Teknik ini memiliki kemampuan
mendeteksi virus sebesar 60-90%.
Metode lain
yang dapat digunakan untuk mendeteksi virus influenza adalah pemeriksaan
serologi menggunakan immunofluorescence atau teknik HI. Darah diambil 2 kali,
yaitu pada saat datang berkunjung pertama dan 10-14 hari kemudian peningkatan
titer lebih dari 4 kali membuktikan adanya virus influenza.
0 komentar:
Posting Komentar